Meski kini telah tersedia Chinese steamer stainless steel namun chinese steamer bambu atau klakat masih cukup banyak diminati. Hal ini karena Chinese steamer tradisional tersebut memang adalah yang sejak dulu digunakan untuk memasak berbagai jenis dimsum. Pemakaiannya pun dengan alasan khusus, yakni agar bisa menimbulkan aroma khasnya dan hasilnya bisa lebih kenyal namun lembut juga lebih mampu menjaga keutuhan isi beserta kulit dimsumnya karena uap
airnya bisa terserap dalam bilah bambunya, dan lebih mudah pengangkatannya dari kompor karena bambu bukan penghantar panas seperti alumunium. Namun Chinese steamer bamboo tersebut mudah kotor dan juga mudah rusak serta berjamur jika tidak dirawat dengan baik. Berikut tips nya.
Pada saat Baru Beli
Ketika Chinese steamer habis dibeli maka cuci klakat dengan air mengalir, lalu keringkan secara alami dengan cara diangin-anginkan. Kemudian oleskan klakat dengan minyak sayur yang diteteskan pada kain halus setelah kering, kemudian baru gunakan atau disimpan untuk digunakan di lain waktu.
Saat Digunakan
Pada saat digunakan lapisi dimsum pada bagian bawahnya dengan daun pisang, atau daun selada atau daun pandan untuk menambah keharumannya dan supaya tidak lengket, atau bisa juga gunakan kertas roti, namun jangan gunakan lembaran plastik karena plastik yang kena panas dan menempel pada makanan itu berbahaya dan bisa menimbulkan kanker. Sisakan lubang agar bagian bawah kukusan klakat tersebut tidak tertutup rapat seluruhnya dan masih ada aliran uap yang masuk. Bisa juga taruh piring tahan panas sebagai alasnya ke dalam klakat, pastikan ukurannya lebih kecil dari lingkaran klakat sehingga uap air masih bisa masuk. Kemudian letakkan kukusan bambu atau klakat tersebut ke dalam panci ataupun wajan, lalu masukkan air sebatas bagian bawah kukusan, dan jangan sampai menyentuh dasar kukusan supaya pada saat mendidih, air tidak terciprat mengenai dimsum nya.
Setelah Digunakan
Sesudah selesai digunakan dan ketika hendak disimpan maka kikis berbagai kotoran yang menempel pada klakat sejak dari bagian dalam hingga bagian luarnya. Bisa gunakan sumpit dari kayu atau bambu dan jangan gunakan berbagai alat dari stainless steel atau plastik yang keras karena pada saat klakat masih panas itu berbahaya dan juga bisa merusak lapisan klakatnya. Bisa rendam klakat kotor dengan air hangat dulu jika masih ada sisa makanan yang masih menempel dan sulit dibersihkan atau kukus klakat kosong secara terbalik. Kemudian setelah dingin maka bisa gosok-gosok klakat dengan sikat nilon yang lembut dan jangan terlalu keras menekannya supaya justru menjadi rusak. Lalu dapat pergunakan spon yang diberi sabun cair cuci piring guna menggosok dan membersihkannya dan lalu bilas dengan air mengalir. Kemudian keringkan dengan cara diangin-anginkan hingga kering lalu simpan di tempat yang tertutup guna menghindari debut setelah kering. Klakat bambu yang jarang dibersihkan dan masih menempel berbagai sisa makanan di bagian-bagiannya maka akan menghitam, dan lalu timbul jamur terutama pada bagian sela-selanya. Bilah bambunya juga akan mudah keropos lalu rusak jika ada sisa makanan yang menempel dan tidak dibersihkan dengan tuntas.
Cukup merepotkan cara perawatannya namun itu sebanding dengan kualitas dimsum yang dihasilkannya.